Pada 19 Agustus 2003, kaka resmi berkostum Milan. Mimpinya ingin bergabung dengan I Rossoneri sudah menjadi kenyataan. Namun tak semuanya selalu berjalan sesuai rencana kaka. Milan bukanlah Sau Paulo. Di klub ini berkumpl banyak pemain bintang, sudah pasti persaingan antarpemain sangat ketat.
Kaka terkena efeknya itu. Mau tak mau ia terpaksa menjadi pemain pilihan kedua bagi klubnya. Bahkan ia terancam dipinjamkan Milan ke Paris Saint Germain atau parma.
Kabar itu terus mengemuka seiring waktu. Namun akhir Agustus 2003, menjelang pekan perdana I Rossoneri musim 2003-2004, Anceloti berujar akan menurunkan Kaka sebagai pemain inti. Kaka terpaksa dimainkan karena kondisi dua gelandang serang Milan lainnya Rui costa dan Rivaldo kurang bugar.
Ucapan Anceloti terwujud. Kaka menempati posisi yang selama ini diperankan oleh pemain yang justru menjadi mentornya diMilan, Rivaldo. Milan menang 2-0 kaka diturunkan penuh selama 90 menit. Penampilannya tak mengecewakan bajkan laik disebut menjanjikan. Dia langsung bisa nyetel dengan gelandang lainnya yakni Pirlo dan Gattuso.
Kaka makin tak terbendung. Musim 2003-04 menjadi debut sensasional bagi Kaka. Dia menempatkan dirinya sebagai pemain fenomenal. Setiap penampilannnya kerap mengundang pujian dari berbagai pihak.
Penampilannya yang stabil membuat milan amat terbantu. I Rossoneri akhirnya merebut Scudetto di musim 2003-04. Bukan hanya sukses klub yang dipersembahkannya. Dia juga meraih prestasi pribadi. Kaka menyabet dua gelar sekaligus di akhir musim yakni Pemain Terbaik dan pemain asing terbaik Seri-A 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar